tag:blogger.com,1999:blog-27043890982519371772024-03-05T14:08:43.088-08:00SMP NEGERI 3 NGIMBANGSMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.comBlogger138125tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-14620751813872521572015-02-16T17:48:00.001-08:002015-02-16T17:50:35.116-08:00PERPRES NO 14 2015 RESMI DITERBITKAN<p>Struktur organisasi Kemendikbud yang baru ini terdapat sejumlah perubahan jika dibandingkan dengan struktur sebelumnya. Dia menyebutkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah digabung kembali menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. “Pemerintah membentuk direktorat jenderal baru yaitu Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,” katanya di Kemendikbud, Jakarta, Jumat (6/02/2015). Dengan adanya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan ini maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan sudah tidak ada lagi dalam struktur organisasi Kemendikbud yang baru. Sementara, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal berubah menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Perpres ini ditetapkan pada 21 Januari 2015 oleh Presiden Joko Widodo dan diundangkan pada 23 Januari 2015 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H.Laoly. Adapun susunan organisasi Kemdikbud selengkapnya terdiri atas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Inspektorat Jenderal, dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Badan Penelitian dan Pengembangan. Berikutnya, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter, dan Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan. Mendikbud menambahkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang sebelumnya berada di Kemendikbud sekarang berada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-63026160482543179992015-02-05T21:46:00.001-08:002015-02-05T21:46:54.961-08:00VALIDASI NASKAH SOAL UN<p>Rubrik Berita BSNP Jakarta — Salah satu indikator pelaksanan Ujian Nasional (UN) yang kredibel adalah tersedianya soal yang berkualitas. Untuk menghasilkan soal yang berkualitas, proses penyusunannya melibatkan beberapa tahapan yang salah satunya adalah validasi. Puspendik bekerjasama dengan BSNP telah melakukan validasi naskah soal UN pada tanggal 20 sampai dengan 23 Januari 2015 di Jakarta. Kegiatan ini melibatkan dosen-dosen dari perguruan tinggi untuk berbagai mata pelajaran yang diujikan dalam UN. Anggota BSNP yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Teuku Ramli Zakaria dan Titi Savitri Prihatiningsih. Menurut Ramli, komposisi soal UN terdiri atas soal mudah, sedang, dan sulit termasuk soal yang mengukur higher order thinking dari peserta UN serta soal yang kontekstual dengan budaya, sosio-antropologis, dan lingkungan. “Dengan adanya soal yang bersifat higher order thinking, peserta UN dituntut untuk mampu berpikir secara logis, kritis, dan analitis, sehingga tidak cukup hanya dengan mengandalkan hafalan saja”, ungkap Ramli anggota BSNP yang menjadi Koordinator UN tahun 2015. Sementara itu, secara terpisah Nizam Kepala Puspendik mengatakan bahwa bentuk UN 2015 adalah pilihan ganda. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, bentuk soal UN tahun 2015 adalah pilihan ganda. Jika di media massa ada berita bahwa soal UN berbentuk esai, itu karena kesalahan kutip yang dilakukan oleh wartawan”, ungkap Nizam di tengah-tengah rapat pleno BSNP di Jakarta. Secara akademis dan metodologis,   bentuk soal pilihan ganda merupakan pilihan yang tepat untuk jenis ujian yang bersifat massive seperti UN yang hasilnya harus diumumkan dalam waktu tertentu. Jika soal UN dalam bentuk esai, sementara hasil UN harus diumumkan paling lambat satu bulan setelah pelaksanaan UN, maka tidak dapat dipastikan proses koreksi akan selesai. Untuk peningkatan mutu pelaksanaan UN kedepan, memang ada pemikiran untuk menggunakan soal UN dalam bentuk esai, selain pilihan ganda. (BS).     </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-84836832384551385602015-02-05T21:43:00.001-08:002015-02-05T21:43:29.217-08:00PUSTEKKOM OPTIMIS UN CBT DILAKSANAKAN TAHUN 2015<p>Rubrik Berita BSNP Jakarta— Sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Bawesdan sebagaimana disampaikan dalam konferensi pers (23/1/2015) di Jakarta,  mulai tahun 2015 Ujian Nasional (UN) dilaksanakan dalam dua bentuk, yaitu Paper Based Test (PBT) dan Computer Based Test (CBT).  Khusus untuk UN CBT pada tahun  2015 akan diterapkan secara terbatas pada sekolah   yang dinilai layak melaksanakan UN CBT, untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK sederajat. Sehubungan dengan persiapan pelaksanaan UN CBT, BSNP telah melakukan rapat koordinasi dengan mengundang dua mitra kerja utama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) pada hari Selasa (3/2/2015) di Jakarta. Ari Santoso Kepala Pustekkom mengatakan bahwa untuk mensukseskan pelaksanaan UN CBT diperlukan persiapan yang matang dan penuh kehati-hatian sehingga tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari. “UN CBT perlu dipersiapkan dengan matang sehingga pada tahap rintisan tahun 2015 ini ada success story dan jika ada kelemahan atau keterbatasan dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan pobia (rasa takut) terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kalangan siswa, guru, dan orang tua murid”,  ucapnya. Bentuk persiapan ini, tambah Ari, meliputi asesmen aplikasi, finalisasi buku panduan dan petunjuk teknis, verifikasi sekolah, pelatihan proctor dan teknisi di lapangan, risk management, dan help desk yang terkait dengan pelaksanaan UN CBT. “Jika semua tahapan kegiatan ini dilaksanakan dengan baik, saya optimis UN CBT tahun 2015 dapat dilaksanakan dengan baik”, ucap Ari  yang saat ini juga menjadi Pajabat Pelaksana Tugas (PLT) Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud. Sementara itu, Nizam Kepala Puspendik mengatakan bahwa UN CBT tahun 2015 bersifat rintisan dan dilaksanakan secara terbatas. “UN CBT tahun 2015 bersifat rintisan dan dilaksanakan secara terbatas di sekolah yang dinilai layak melaksanakannya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan BSNP sebagai penyelenggara UN”, ucap Nizam Kepala Puspendik seraya menambahkan diantara kriteria tersebut adalah rasio komputer (PC) dengan peserta UN adalah satu banding tiga, diutamakan sekolah yang terakreditasi A, memiliki UPS untuk PC server dan klien, serta diutamakan sekolah yang memiliki genset. Saat ini, tambah Nizam, proses pendataan sekolah yang akan melaksanakan UN CBT sedang berlangsung dan akan ada proses verifikasi dari pelaksana UN tingkat pusat dan daerah. Berdasarkan hasil verifikasi, pelaksana UN tingkat pusat akan menetapkan jumlah sekolah yang layak melaksanakan UN CBT. Sementara Giri Sarana Kepala Bidang Non Akademik Puspendik yang menangani pendataan sekolah mengatakan bahwa sampai tanggal 3 Februari 2015, ada 236 sekolah yang didaftarkan Dinas Pendidikan Provinsi sebagai pelaksana UN CBT. Jumlah tersebut terdiri atas SMP sebanyak 33 sekolah, SMA sebanyak 73, dan SMK sebanyak 130. Jumlah tersebut tambah Giri, masih bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan hasil verifikasi. Secara terpisah, Dadang Sudiyarto Sekretaris Balitbang Kemdikbud mengatakan bahwa penetapan sekolah pelaksana UN CBT dilakukan paling lambat tanggal 27 Februari 2015. Kepastian jumlah sekolah ini sangat penting sebab terkait dengan kontrak kerja percetakan yang akan menggandakan soal UN PBT</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-4308781653117561912015-02-01T11:59:00.001-08:002015-02-01T11:59:17.732-08:00SEBANYAK 198 SEKOLAH SIAP UN BERBASIS KOMPUTER<p>SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 198 sekolah di Jawa Timur siap melaksanakan ujian nasional dalam jaringan online atau Computer Based Test (CBT) pada 2015. "Ke-198 lembaga di Jatim itu sudah disetujui dan diverifikasi oleh Pusat Penelitian Pendidikan (Pustendik)," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun di Surabaya, Jumat (30/1/2015). Ke-198 sekolah itu terdiri atas 57 SMP (56 SMP negeri dan satu SMP swasta), 70 SMA (62 SMA negeri dan delapan SMA swasta), dan 71 SMK (42 SMK negeri dan 29 SMK swasta). "Sekolah yang ditunjuk adalah sekolah bekas RSBI yang selama ini tidak asing dengan komputer, namun jangan salah, psikologi anak itu akan sangat menentukan. Mereka main komputer saat bukan ujian berbeda dengan saat ujian," katanya. Untuk sekolah di luar yang sudah ditunjuk, katanya, bisa mengikuti UN CBT dengan cara mengajukan diri ke Pustendik melalui Dindik setempat. "Lengkapi persyaratan dan nanti akan diverifikasi oleh Pustendik," katanya. Menurut dia, sekolah yang menyatakan siap untuk melaksanakan UN dengan CBT itu perlu memperhatikan empat hal. Pertama, kepala sekolah membuat pernyataan kesiapan mengikuti UN CBT. "Surat pernyataan itu diketahui kepala dinas pendidikan setempat dengan dilampiri spesifikasi teknik laboratorium komputer seperti yang diinginkan dari Pustendik," katanya. Kedua, memperhatikan perkembangan psikologi siswa yang akan melaksanakan ujian CBT. Ketiga, kepala sekolah bersama pengurus komite sekolah dan beberapa perwakilan murid yang akan mengikuti UN CBT membuat pernyataan sikap yang intinya menerima apapun hasil ujian tersebut walaupun nantinya tidak sebaik ujian dengan kertas. Keempat, dalam waktu dekat akan dilakukan verifikasi dan validasi laboratorium komputer yang dimiliki sekolah dari tim bentukan Pustendik. "Kemungkinan besar UN CBT untuk 198 sekolah dan UN PBT (paper base test) untuk sekolah lainnya akan dilakukan serentak. UN CBT dilakukan dalam tiga gelombang untuk satu mata pelajaran. Ini berkaitan dengan ketersediaan perangkat yang dimiliki sekolah. Syaratnya, satu (komputer) banding tiga (siswa)," katanya. Editor: Bayu Galih Sumber: Antara</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-76826794196151928262015-02-01T11:53:00.001-08:002015-02-01T11:53:20.198-08:00MULAI TAHUN 2016 UN BERBASIS KOMPUTER<p>JAKARTA, KOMPAS - Untuk menghemat biaya serta menjamin pelaksanaan yang jujur, bersih, dan fleksibel, ujian nasional akan menggunakan sistem komputer atau disebut dengan "computer-based test". Tes model ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu, fleksibilitas, dan keandalan ujian nasional. Proses pengadaannya juga diharapkan lebih lancar. Hal ini dikemukakan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, Sabtu (24/1/2015), di Jakarta. "Hasilnya juga bisa lebih rinci dan lebih cepat diperoleh murid, orangtua, dan sekolah," ujarnya. Mulai tahun ini akan dilakukan perintisan atau uji coba ujian nasional (UN) dengan target beberapa sekolah pada setiap jenjang di setiap provinsi. Untuk tahun-tahun berikutnya, UN dengan sistem komputer akan dilakukan dengan cakupan lebih luas di 34 provinsi pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK, serta Paket B dan C. Soal-soalnya sama atau setara dengan tes berbasis kertas (paper-based test). Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan Bambang Suryadi menambahkan, tahun ini sudah dimulai uji coba UN dengan sistem komputer. Kriteria sekolah yang akan menyelenggarakan UN dengan sistem komputer akan dituangkan dalam petunjuk teknis. "Nanti semua dijelaskan dalam pos dan petunjuk teknis. Sedang kami sempurnakan," ujarnya. Dalam konferensi pers UN, Jumat lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, tahun depan diharapkan akan ada pusat ujian atau tes. Jika sudah ada pusat tes, diharapkan ke depan tidak perlu ada lagi pelaksanaan UN yang serempak pada satu hari di seluruh Indonesia. Jika UN bisa diselenggarakan dengan komputer, sekolah hanya perlu menentukan jadwalnya, lalu mengambil ujian sesuai jadwal masing-masing. "Selama kita masih menggunakan paper-based test, masih pakai kertas, (UN) memang harus diselenggarakan satu hari karena soalnya keluar. Tapi, kalau pakai komputer, soalnya tidak keluar sehingga bisa dilakukan ulang," kata Anies. Soal sulit Setiap tahun sedikitnya 100.000 soal dibuat untuk kisi-kisi UN dan tidak digunakan lagi sehingga dinilai boros karena perlu dicetak. Namun, jika menggunakan sistem tes berbasis komputer, soal-soal yang masih bagus dapat dipertahankan dan yang sudah usang bisa dibuang. "Kalau sekarang soalnya masih sekali pakai, lalu buang," kata Nizam. Ke depan akan ada bank soal nasional untuk menampung soal-soal UN yang akan diperbarui setiap lima tahun sekali. Ketika itu pula, paling tidak ada 10-20 persen soal dibuang dan diganti yang baru. Untuk UN tahun ini belum ada perubahan tingkat kesulitan soal. Standar kualitas soal masih mengikuti ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan tahun lalu. Hanya, lanjut Nizam, tahun ini sudah dimasukkan soal-soal berkategori high order thinking. Ada 5-10 persen soal yang berkategori itu. Tahun lalu ada beberapa soal yang menggunakan standar Programme for International Student Assessment (PISA). Soal-soal high order thinking ini dibuat oleh tim guru yang telah mendapat pelatihan dari tim PISA tahun lalu. Menurut Nizam, pihaknya menginginkan UN menjadi inspirasi bagi anak. Materi soal lebih banyak berkisar pada contoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak memahami konteks, tidak hanya menghafal rumus atau soal. "Kami ingin anak-anak tertantang ketika mengerjakan ujian. Soal-soal ini bisa menjadi tambahan pengetahuan. Anak didorong untuk berpikir," katanya. Perubahan bentuk dan materi soal seperti ini mau tidak mau akan memaksa guru untuk mengubah cara pembelajarannya. Harapannya, guru tidak lagi memberi latihan menghafal pengerjaan soal terus-menerus menjelang UN atau drilling soal. Ketika hanya menghafalkan soal, yang terjadi adalah murid hanya diajari trik-trik mengerjakan soal. "Ini yang terjadi di bimbingan belajar. Anak-anak hanya tahu trik-trik, tidak memahami konsep dan konteksnya," ujar Nizam. Editor: Laksono Hari Wiwoho Sumber: KOMPAS SIANG</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-52210368541033105362015-01-29T20:02:00.001-08:002015-01-29T20:02:02.217-08:00UN SMP DIGELAR 4-7 MEI 2015<p></p>
<p>Kemendikbud --- Ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2014/2015 bagi siswa SMP/MTs diselenggarakan selama empat hari, yaitu 4-7 Mei 2015. Ini meralat informasi yang pernah disampaikan sebelumnya dan telah beredar di masyarakat melalui media massa. Sebelumnya diinformasikan bahwa UN tingkat SMP/MTs digelar 4-6 Mei 2015.   “UN untuk tingkat SMP dan sederajat terdiri atas empat mata pelajaran,” kata Nizam dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (29/1). Sementara itu pengumuman hasil UN SMP/MTs dilakukan pada 10 Juni 2015. UN tahun ini tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan siswa. Kewenangan ini sepenuhnya diserahkan kepada sekolah. Menurut Nizam, otonomi penetapan kelulusan siswa menjadi hak sekolah karena selama tiga tahun menempuh pendidikan, guru mengamati dan menilai seluruh kompetensi siswa. Dari sanalah guru kemudian dapat menetapkan apakah siswa tersebut pantas lulus atau belum. Meskipun sekolah yang sepenuhnya menentukan kelulusan siswa, namun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menetapkan nilai standar minimal kelulusan yang harus diacu oleh sekolah. Untuk dinyatakan lulus, siswa setidaknya memenuhi nilai 5,5 untuk setiap mata pelajaran dan rata-rata minimal 5,5. Ketentuan ini dituangkan dalam prosedur operasi standar (POS) yang disusun oleh BSNP. “Nilai akhir itu ditetapkan dari gabungan antara nilai rapor dan nilai ujian sekolah. Nilai inilah yang menjadi syarat kelulusan siswa,” ujarnya. (Ratih Anbarini) </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-35769191699408035512015-01-24T21:46:00.001-08:002015-01-24T21:46:30.965-08:00GURU. KEPSEK. ORANG TUA JADI FAKTOR PENTING DALAM PENDIDIKAN<p>KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN HALAMAN UTAMA TENTANG KEMDIKBUD KONTAK KAMI SIARAN PERS 01/19/2015 - 16:45 Mendikbud : "Kita Masih Punya Banyak Stok Anak Muda Hebat" 01/08/2015 - 09:31 Solusi Sarana Pembelajaran E-Sabak untuk Sekolah di Wilayah 3T INDEKS LAYANAN Bantu Sekolahku Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Beasiswa Unggulan Buku Sekolah Elektronik DAPODIK Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 - ePIK Layanan Produk Hukum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPSE Mobile Edukasi Pengaduan BSM & KIP Penyaluran Siswa Penyetaraan Ijazah Perijinan Belajar WNA Perijinan Belajar WNI Perpustakaan PRODEP (Pengembangan Keprofesian Tenaga Kependidikan) Radio Suara Edukasi Rumah Belajar Televisi Edukasi PENGADUAN Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Kemdikbud Gedung C Kemdikbud Lt 4 Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270 Call center : 177 Telp : 021 5703303 Fax : 021 5733125 SMS : 0811976929 Email : pengaduan@kemdikbud.go.id   Home » Berita » Guru, Kepsek, dan Orang Tua Jadi Aktor Penting Pendidikan Guru, Kepsek, dan Orang Tua Jadi Aktor Penting Pendidikan Sun, 01/25/2015 - 10:51 Padang, Kemendikbud --- Kunci keberhasilan pendidikan ada pada tiga aktor pendidikan, yaitu guru, kepala sekolah, dan orang tua. Para aktor pendidikan ini, jika menjalankan fungsinya dengan baik, maka hasilnya pun akan baik. Jika gurunya baik, kualitas pendidikan akan baik. Jika kepala sekolahnya memiliki kepemimpinan yang baik, maka sekolah itu menghasilkan ekosistem pendidikan yang baik pula. Sementara orang tua menjadi rekan terdekat bagi sekolah dalam proses mendidik anak.   Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) II PGRI 2015 di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (24/1/2015). “Tiga aktor ini yang insya Allah menjadi fokus perhatian dalam pemerintahan. Mereka adalah aktor yang berada di ujung dan senyata-nyatanya,” tuturnya.   Di hadapan peserta konkernas yang merupakan para guru ini, Mendikbud menuturkan bahwa kunci membereskan masa depan adalah melalui pendidikan. Dan kunci pendidikan ada pada guru. Maka, ia mengajak agar menjadi guru yang tidak sekadar mengajar, tetapi memberi inspirasi dan menyenangkan bagi muridnya. “Jika 20-30 tahun lagi anak didik Bapak dan Ibu ditanya, siapa guru yang paling diingat, akankah mereka menyebut nama Bapak/Ibu? Kalau nama Bapak dan Ibu yang disebut, insya Allah Bapak/Ibu termasuk guru yang menginspirasi, karena kesan itu membekas sepanjang perjalanan hidupnya,” kata Mendikbud.   Menjadi guru yang tidak terlupakan, terbentuk dari proses mendidik yang menginspirasi dan menyenangkan. Bila hal ini dilakukan oleh guru-guru di seluruh Indonesia, maka masa depan negara ini akan menjadi luar biasa hebat. Mendikbud mencontohkan, Bapak Fisika India, Abdussalam, ditanya dalam sebuah wawancara. Pertanyaannya, apa yang menjadikan dirinya seperti saat ini? Abdussalam kecil berasal dari keluarga tidak mampu, bahkan saudara-saudara perempuannya sengaja tidak sekolah agar ia dapat mengenyam pendidikan. Dalam wawancara itu, Abdussalam menjawab, dirinya dapat seperti ini karena guru kelas 5-nya. Saat itu sang guru mengajarkan tentang kaca pembesar yang mampu membakar kertas saat diarahkan pada satu titik dengan sinar matahari. “Guru itu menepuk bahu Abdussalam dan berkata ‘jika dirimu fokus pada satu hal, maka kamu bisa menaklukkannya.’ Pesan itu nempel terus di benak Abdussalam. Ia kemudian fokus di fisika dan benar akhirnya menjadi Bapak Fisika. Poinnya adalah di kelas 5 SD, gurunya menitipkan bibit inspirasi dan itu tumbuh. Ini yang sekarang perlu kita dorong. Karakter-karakter itu yang sekarang harus dimunculkan,” tutur Mendikbud. (Ratih Anbarini) Indeks Berita   PESERTA DIDIK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Pendidikan Tinggi SATUAN PENDIDIKAN PAUD Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi TENAGA PENDIDIK Guru Dosen Copyright © Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh4.ggpht.com/-bTNLZH3jw8E/VMSDM5dQImI/AAAAAAAAARo/RDh3C6P7DkY/s1600/20150122_091907.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh4.ggpht.com/-bTNLZH3jw8E/VMSDM5dQImI/AAAAAAAAARo/RDh3C6P7DkY/s400/20150122_091907.jpg' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-84345268940931623952015-01-24T01:39:00.001-08:002015-01-24T01:39:07.683-08:00UN 2015 DIGELAR SERENTAK APRIL-MEI<p>Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat terobosan besar terkait pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Mulai tahun ini UN tidak lagi menjadi standar kelulusan. Menurut Mendikbud Anies Baswedan berubahan ini diambil agar UN bisa digunakan sebagai tolak ukur peningkatan mutu pendidikan. Hal tersebut, lanjut Anies, adalah perwujudan dari semangat kembali ke UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003. "Tujuan perubahan UN adalah membentuk generasi pembelajar yang berintegritas," sebut Anies di Kantor Kemendikbud, Jumat (23/1/2015). "Sekolah dan guru mengemban tugas untuk mengarahkan potensi siswa secara lebih baik. Sekolah menentukan kelulusan berdasarkan keselurhan mata pelajaran termasuk karakter," sambung dia. Lebih lanjut, Anies menyatakan, nantinya UN akan berperan sebagai alat ukur pemetaan. UN pun hanya akan melakukan ujian berdasarkan beberapa mata pelajaran. "Dengan demikian UN tidak menjadi tolak ukur penentuan kelulusan siswa," sebut eks Rektor Universitas Paramadina ini. Anies menyatakan perubahan UN merupakan bagian dari proses. Yang nantinya ia percaya, proses itu akan membawa generasi masa depan Indonesia menjadi generasi yang cerdas, mandiri dan berkepribadian. "Kemudian (Bangsa Indonesia) akan mampu menyamai dan berdaya saing dengan negara-negara lain," tandas dia. Kemendikbud juga menentukan waktu pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015. UN secara serentak akan dilaksanakan pada pertengahan April hinggan Mei. "Untuk jenjang SMA/Sederajat, UN akan dilaksanakan pada 13-15 April 2015," ucap Anies. "Sementara untuk SMP/Sederajat, UN akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015," tambah dia. Untuk Sekolah Dasar (SD) pelaksanaannya, Kemendikbud tetap memakai formula lama. Yaitu, pelaksaan UN SD akan dilaksanakan oleh dinas pendidilan di tempat SD tersebut berada. Berikut timeline resmi pelaksaan UN 2015: <br>
- Pendataan peserta UN 31 Januari 2015 <br>
- Sosialisasi UN akhir Januari 2015 <br>
- Penetapan pemenang lelang UN 3 Februari 2015 <br>
- Kontrak pengadaan bahan UN 13 Februari 2015 <br>
- Penyerahan master soal UN 27 Februari 2015 <br>
- Pencetakan bahan UN SMA 5-28 Maret 2013 <br>
- Pengiriman bahan UN SMA 29 Maret-11 April 2015 <br>
- Pengolahan hasil UN SMA 18April-15 Mei 2015 <br>
- Pengumuman hasil UN SMA 18 Mei 2015 <br>
- Pengumuman hasil UN SMP 10 Juni 2015</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-73561971972399750752015-01-19T19:07:00.001-08:002015-01-19T21:57:13.489-08:00TIGA EKSTRA BARU DI SMP NEGERI 3 NGIMBANG<p>      Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 3 Ngimbang di antaranya adalah karate, qiro'ah dan PLH Ketiga ekstra tersebut mulai ada semenjak SMP Negeri 3 Ngimbang dipimpin oleh Bapak Sujak S.Pd., M.Pd. Ketiga ekstra tersebut mempunyai  tujuan untuk membangun karakter siswa yang kuat karena kepala sekolah ini mencanangkan sekolah yang bervisi "SEKOLAH BERPRESTASI BERPENGETAHUAN, BERKETERAMPILAN BERDASARKAN AKHLAK MULIA DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN" dengan dibungkus MAB SCHOOL yakni sekolah Mandiri, Adiwiyata, dan Berkarakter.<br>
     Dalam perjalanannya, qiro'ah yang bertujuan menciptakan siswa yang bisa membantu orang yang mempunyai keperluan/acara ernikahan, dll. dengan cara menyumbangkan qiro'ahnya di acara itu, ternyata mengalami kendala  karena peminatnya kecil/sedikit sekali. Hal ini membuat tim pembina dari luar sekolah merasa keberatan. Selain itu, modal anak yang sudah lancar membaca Al-Quran ternyata hampir tidak ada, akhirnya ekstra ini difokuskan untuk baca-tulis Al-Quran.<br>
      Adapun ekstra karate, yang pertama kali dibimbing/dibina oleh DANRAMIL Ngimbang sampai beliau pindah tugas ke kabupaten lain dan diteruskan oleh Mas Arif dari Lamongan. Ekstra ini, peminatnya stabil mulai pertama sampai dengan hari ini yakni 35-15 anak. Adanya ekstra ini membuat anak-anak disiplin, patuh, bertanggung jawab, dan mandiri. Mereka sering mengikiti pertandingan di kabupaten lain. Tahun 2014 salah satu anak SMP Negeri 3 Ngimang menjadi juara kedua karate di Kabupaten Tuban. Tahun 2015, tepatnya tanggal 18 Januari, siswa SMP Negeri 3 Ngimbang sedang mengikuti kejuaraan tingkat Kabuapten Lamongan, yakni Piala Bupati Lamongan. SMP Negeri 3 Ngimbang mengirimkan 14 anak, yang mendapat juara  di antaranya adalah  juara I sebanyak 6 siswa dan juara II juga enam siswa dan juara III sebanyak dua anak. Nama anak-anak tersebut adalah:<br>
1. Juara I perorangan 45 kg : Riza Amir S.<br>
2. Juara I :50 kg: Exky Nanang Yustianto<br>
3. Juara I : putri: Ruly Joan Farwati<br>
4. Juara I : putri 40 kg,  : Firda Aulia <br>
5. Juara I : 50 kg: Alya Shofiana Pohan<br>
6. Juara I : 50+ kg: Ruli Joan Fatmawati<br>
7. Juara II putra : Riza Amir Suryadi<br>
8. Juara II 40 kg : Roni Sianturi<br>
9. Juara II 45 Kg : Adi Mas Bagus Putromo<br>
10. Juara II 50 kg: Ziky Ahmed Dwi Cahyo<br>
11. Juara II  putri : Siti Nasikatus Sairiyah<br>
12. Juara III  50+ : Novanto Azizul Hakim<br>
13. Juara III 40 kg : Prihatin Ardiyanti<br>
14. Juara II 40 kg : Siti Nasikatus Sairiyah<br>
Berdasarkan data tersebut ada dua anak yang mendapatkan dua kejuaraan, yakni Riza Amir Suryadi dan Siti Nasikatus Sairiyah.<br>
     Ekstra Pendidikan Lingkungan Hidup, ekstra ini bertujuan untuk menciptakan sekolah ini menjadi nyaman, aman, bersih dan menyenangkan.Dalam ekstra ini siswa diajari pemelihara tanaman, kebersihan, pemilahan sampah, pengolahan sampah, pemanfaatan tanah. dsb. Hasil dari ekstra ini membawa SMP Negeri 3 Ngimbang menjadi juara pertama Green School se kabupaten Lamongan. Tentu saja menangnya greesn school tersebut tidak hanya dari ekstra PLH, tetapi dari pelajaran PLH, kepedulian guru, TU, dan Komite Sekolah.<br>
      Dengan hadirnya tiga ekstra baru tersebut, Alhamdulillah SMP Negeri 3 Ngimbang mengukir sejarahnya sebagai juara I karate, dan juara I  green school.</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh4.ggpht.com/-NrHgrF_7OR8/VL3GchsI7GI/AAAAAAAAARY/VTD8MjqNLLc/s1600/1421722494354.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh4.ggpht.com/-NrHgrF_7OR8/VL3GchsI7GI/AAAAAAAAARY/VTD8MjqNLLc/s400/1421722494354.jpg' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-9798855459875731952015-01-17T23:36:00.001-08:002015-01-17T23:36:42.428-08:00SISTEM BARU PELATIHAN K.13<p>Siapkan pelatihan guru berdasarkan satuan pendidikan. Untuk menyiapkan sekolah-sekolah agar nantinya benar-benar dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 (K-13), pemerintah menggelar pelatihan guru. Sistem pelatihan guru yang akan diterapkan ini berbeda dengan sistem pelatihan sebelumnya. Menurut Yudistira, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Ditjen Dikdas, pelatihan guru berdasarkan satuan pendidikan. Dalam pelatihan di sekolah, tak hanya guru yang dilatih, tenaga kependidikan seperti pengelola perpustakaan dan tata usaha ikut dilibatkan. “Kalau kemarin berdasarkan guru, nanti berdasarkan satuan pendidikan. Pelatihan dilakukan secara the whole school training,” kata Yudistira. Guru sebagai kunci keberhasilan implementasi K-13. Selain melakukan penilaian secara kualitatif terhadap siswa, guru juga dituntut mencari banyak referensi untuk menunjang pembelajaran di kelas. K-13 akan diimplementasikan secara bertahap sampai 2019. Pada tahun tersebut, semua sekolah di Indonesia telah menggunakan kurikulum baru ini. Share › Home View web version Powered by Blogger. </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-32949323564611752972015-01-17T15:45:00.001-08:002015-01-17T15:45:22.912-08:00TERAPKAN UJIAN NASIONAL JUJUR DAN BERINTEGRITAS<p> 01/16/2015 - 22:35 Jakarta, Kemendikbud --- Berbagai pandangan dan pendapat bergulir mengenai ujian nasional, baik itu mendukung ataupun tidak mendukung adanya ujian nasional. Berbagai pandangan dan pendapat tersebut menjadi hal yang wajar, dan dapat menjadi masukkan serta bahan pertimbangan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendibud) dalam merumuskan kebijakan pelaksanaan ujian nasional. “Dari berbagai rumusan tentang ujian nasional, hal terpenting adalah terapkan ujian nasional dengan jujur dan penuh integritas,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam acara forum diskusi kelompok, di kantor Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta, Jumat (16/01/2015). Mendikbud menekankan keberhasilan atas kelulusan peserta ujian nasional tidak boleh di politisasi, atau dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu daerah ataupun sekolah. Hal ini menjadi perhatian tersendiri, agar pelaksanaan ujian nasional dapat dilaksanakan dengan jujur dan berintegritas, serta tidak menjadi beban bagi para siswa. “Pelaksanaan UN yang jujur dapat menanamkan karakter yang jujur juga pada siswa. Kejujuran saat ini akan menjadi potret masa depan,” ujar Mendikbud. Mendikbud mengatakan, berbagai langkah praktis penyempurnaan pelaksanaan ujian nasional akan dilakukan. Mendikbud berharap para peduli pendidikan dan kebudayaan dapat bersama-sama membantu memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan ujian nasional. Forum diskusi kelompok ujian nasional, kata Mendikbud, akan terus dilaksanakan sebagai upaya menyempurnakan pelaksanaan ujian nasional. “Saya ucapkan terima kasih kepada tim yang sudah kerja keras tanpa henti. Saya berharap forum diskusi kelompok ini menjadi diskusi yang produktif, dan menghasilkan rancangan yang tepat,” pungkas Mendikbud. (Seno Hartono)   Indeks Berita   PESERTA DIDIK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Pendidikan Tinggi SATUAN PENDIDIKAN PAUD Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi TENAGA PENDIDIK Guru Dosen Copyright © Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-73168389575833108882015-01-17T15:37:00.001-08:002015-01-17T15:37:19.248-08:00UJIAN NASIONAL 2015<p> 01/16/2015 - 23:21 Jakarta, Kemendikbud --- Ujian nasional (UN) tetap digunakan untuk pemetaan, dasar seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan mutu, dan pembinaan. Dengan tidak lagi menjadikan UN sebagai penentu kelulusan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, proses pembelajaran diharapkan dapat membentuk perilaku yang lebih positif.   “Tapi tetap harus ada pengawasan,” kata Mendikbud saat bertemu dengan redaksi surat kabar Kompas, di kantor Kompas Gramedia Jakarta, Jumat (16/01/2015).   Untuk pemetaan, Menteri Anies menjelaskan, dalam hasil UN akan terlihat jelas komponen-komponen penilaian. Setiap siswa yang menerima hasil ujian akan mengetahui capaiannya di antara siswa lainnya, maupun posisinya di rerata sekolah dan nasional. Dan nilai yang diperoleh siswa juga memiliki penjelasan kualitatif.   “Setiap orang tua yang terima nilai anaknya 6, dia bisa tahu 6 itu apa. Atau jika nilainya 7, baik, artinya dia bisa mengerjakan masalah dan mampu menjelaskan fisika dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.   Mendikbud mengatakan, skala penilaian selain berupa angka juga keterangan yang dibagi atas empat tingkatan yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang. Pengukuran nilai ini, kata dia, punya konsekuensi pada parameter.   UN, lanjutnya, adalah assessment yang dilakukan oleh negara yang tujuannya untuk meningkatkan proses belajar. Bukan untuk menentukan nasib siswa. Dan bagi guru, kata Mendikbud, mereka punya bayangan anaknya bisa menguasai apa.   Mendikbud mengatakan, kualitas UN akan terus ditingkatkan. Karena ke depan UN mulai dipakai sebagai tolok ukur anak-anak Indonesia yang mendaftar ke sekolah di luar negeri. Jumlah siswa Indonesia mencapai sepuluh persen dari siswa dunia. Sebagai negara yang masuk dalam empat negara dengan penduduk terbanyak, seharusnya standar Indonesia bisa dipakai sebagai tolok ukur internasional.   “Mereka sudah mengakui (UN) ini sebagai alat ukur kita. Kalau kita bisa improve terus, internasional bisa mengakui tolok ukur standar kita,” tuturnya. (Aline Rogeleonick) Indeks Berita   PESERTA DIDIK Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Pendidikan Tinggi SATUAN PENDIDIKAN PAUD Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi TENAGA PENDIDIK Guru Dosen Copyright © Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-1143217598627511882015-01-13T01:01:00.001-08:002015-01-13T01:01:19.180-08:00INFO DAPODIKDAS 302 TERKAET KONORMALAN ROMBEL DAN JAM MENGAJAR<p>Terkait Kenormalan Rombel & Jam Mengajar Info Dapodikdas Terkait Kenormalan Rombel & Jam Mengajar berikut ini merupakan pemahaman yang perlu diketahui oleh kita selaku operator sekolah juga Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab kevalidan data. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada admin dinas kabupaten muara enim bapak trisna santrisna yang telah bersedia memberi pencerahan ini kepada saya dan rekan-rekan lainnya melalui kirimannya di grup pendataan. Baiklah sebelumnya ada baiknya sesama ops kita saling mengingatkan mengapa perlu membaca serta memahami info ini. Seperti kita ketahui bahwa kenormalan rombongan belajar terkait dengan jam mengajar guru di sekolah anda sangat menentukan pencairan tunjangan sertifikasi guru tersebut. jadi apabila jam mengajar di aplikasi dapodikdas anda teridentifikasi tidak normal oleh server pusat, maka anda tahu sendiri kan apa yang akan terjadi ?. Oleh sebab itu, ada baiknya sebelum melakukan pengisian jam mengajar pada rombel, terlebih dahulu mintalah pendapat kepala sekolah dan wakil, apakah SK pembagian tugas mengajar guru yang dibuat telah memenuhi syarat dan sesuai dengan kenormalan rombel yang akan di entrikan ke aplikasi dapodikdas sekolah anda. Adapun berikut informasi mengenai PEMAHAMAN KENORMALAN ROMBEL KAITAN DENGAN JAM MENGAJAR Aplikasi dapodikdas yang dapat anda pahami per point. Kenormalan rombel hanya dipengaruhi dari mapping jam mengajar pada Mata pelajaran wajib dan MATPEL WAJIB (TAMBAHAN JAM) Suatu Rombel bisa dikatakan NORMAL, bila jumlah jam mengajar PADA MATPEL WAJIB MAKSIMAL 32 JAM untuk KTSP dan 34 JAM untuk Kurikulum 2013, serta JJM PADA MATPEL WAJIB (TAMBAHAN JAM) MAKSIMAL 4 JAM. Untuk Kelas rendah di SD (Kelas 1, 2, 3) jumlah jam mengajar Maksimal Rombel yang dianggap NORMAL oleh P2TK adalah Maksimal 32 jam. Sedang untuk kelas tinggi maksimal jumlah jam mengajar Rombel adalah 36 jam dengan mengacu pada ketentuan poin 2. Sementara untuk Kurikulum 2013 Kelas 1 = 32 jam, Kelas 2 = 34 jam, sedang Kelas 4 dan 5 = 38 jam (Sudah termasuk didalamnya Muatan Lokal Bahasa Daerah ) dengan mengacu pada ketentuan poin 2. Jam tiap Mata pelajaran wajib pada Matpel Wajib harus diisi sesuai jam maksimal yang tertera pada aplikasi dibagian kanan tiap mapelnya. Contoh Cara Mapping untuk SD pada kelompok Mata pelajaran Wajib UNTUK KTSP YANG BENAR : Guru kelas=24jam, PJOK=4jam, PAI=3jam (1 JAM FREE BIARKAN) YANG SALAH : Guru kelas=24jam, PJOK=4jam, PAI=2jam, Mulok Potensi Daerah=2jam. UNTUK KURTILAS YANG BENAR : Guru kelas = 24 jam , PJOK = 4jam , PAI = 4 jam, MLPD = 2 jam. YANG SALAH : Guru kelas = 22 jam , PJOK = 4jam , PAI = 4 jam, MLPD = 2 jam. Jam Mata pelajaran TAMBAHAN TIDAK MEMPENGARUHI KENORMALAN ROMBEL dan tidak termasuk yang terakumulasi pada kewajiban Jumlah jam mengajar Maksimal Rombel 36 jam untuk KTSP dan 38 jam untuk Kurikulum 2013. Demikianlah informasi singkat ini. Jika menurut anda bermanfaat, silahkan sebarkan ke teman-teman yang lainnya. Sekian dan terima kasih.</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-77344373780194504602015-01-06T00:42:00.001-08:002015-01-06T00:42:06.674-08:00JUMLAH SOAL UNAS DAN TINGKAT KESULITAN TAK DIUBAH<p>Selasa, 6 Januari 2015: <br>
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap siswa bersiap mulai sekarang. Diantaranya adalah mempelajari kisi-kisi soal ujian yang sudah lama mereka publikasi. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Nizam menjelaskan, guru dan siswa calon peserta unas tidak perlu ragu untuk mempelajari kisi-kisi unas 2015 itu. Meskipun fungsi unas telah bergeser dari alat penentu kelulusan menjadi alat pemetaan pendidikan, kisi-kisinya tidak mengalami perubahan.   Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu menjelaskan secara teknis pelaksanaan, tidak ada perubahan signifikan antara Unas 2014 dengan Unas 2015. Contohnya untuk jumlah butir soal ujian yang harus digarap siswa, Nizam mengatakan jumlah butir soal dan waktu penyelesaiannya tetap sama.   Misalnya untuk ujian mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia di Kelas III SMA tetap 50 butir dan alokasi waktunya 120 menit. Kemudian butir soal ujian mapel matematika juga masih sama yakni 40 butir dengan alokasi waktu 120 menit.   "Butir-butir soal untuk unas 2015 sudah kami siapkan," kata Nizam. Proses berikutnya adalah, butir-butir soal itu di-review oleh tim khusus yang identitasnya dirahasiakan. Tujuannya adalah mengantisipasi kebocoran soal ujian dari panitia tingkat pusat.   Setelah butir-butir soal ujian itu di-review tahap beritkunya adalah revisi pamungkas. Lalu butir-butir soal itu dirangkai menjadi paket soal ujian dan siap untuk digandakan oleh percetakan-percetakan yang memenangi tender.   Selain butir soal ujian, Nizam mengatakan pembobotan kesulitan naskah ujian juga sama dengan unas tahun lalu. Komposisinya adalah soal kategori sulit berjumlah 20 persen, kategori sedang 70 persen, dan kategori ringan atau mudah 10 persen.   Dengan komposisi bobot kesulitan itu, banyak siswa yang mengeluh soal-soal Unas 2014 sulit-sulit. Bahkan ada siswa yang sempat mengeluh soal yang mereka kerjakan levelnya perguruan tinggi. Kemendikbud tidak mundur meskipun ada siswa yang mengeluh. Dengan persiapan yang bagus, siswa diharpakan bisa mengerjakan soal-soal yang diujikan.   Peneliti pendidikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani menuturkan, penentukan kelulusan unas di tangan guru atau sekolah memang tidak menutup potensi "jual-beli" nilai ujian. Praktek ini diantaranya terjadi kepada anak yang tidak mampu secara akademik, tetapi orangtunya memiliki kemampuan finansial baik.   "Tapi ingat, sekolah itu tempat untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran," jelasnya. Dia berharap para guru tidak bisa diintervensi oleh siapapun saat menilai hasil ujian sekolah siswanya. Sehingga bisa memupuk iklim berkompetisi yang baik diantara para siswa. Jika tingkat akademik siswa di sekolah tertentu masih rendah, sekolah tidak perlu malu untuk tidak meluluskannya. </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-4380714050417132842015-01-03T21:34:00.001-08:002015-01-03T21:34:09.149-08:00KELULUSAN SISWA FUUL DARI UJIAN SEKOLAH<p>JAKARTA - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menuntaskan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) Ujian Nasional (Unas) 2015. Hanya saja SOP itu belum dipublikasi, karena harus dikonsultasikan dulu ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Ada banyak perubahan regulasi mencolok dalam SOP itu. Anggota BSNP Teuku Ramli Zakaria menjelaskan, meski lembaganya berstatus independen, tetap harus melaporkan SOP Unas 2015 ke Mendikbud. Alasannya, SOP itu nantinya berfungsi sebagai penjabaran dari Peraturan Mendikbud terkait Unas 2015. "Jadi tidak mungkin kita publikasikan dulu sebelum Permendikbud Unas 2015 diterbitkan," jelas dia di Jakarta kemarin. Ramli menuturkan, BSNP akan bertemu dengan Mendikbud pekan depan. Diharapkan dalam pertemuan itu, bisa diputuskan SOP final, sehingga bisa segera disosialisasikan ke masyarakat. Meski tetap menampung masukan dari Mendikbud, Ramli optimistis SOP yang sudah 100 persen itu tidak akan mengalami banyak revisi lagi. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menjelaskan, ada sejumlah perubahan penting dalam SOP Unas 2015. Di antaranya terkait dengan kelulusan siswa peserta ujian. Ramli menuturkan, kelulusan siswa full berdasar hasil ujian akhir sekolah. "Semua mata pelajaran, termasuk yang di-unas-kan nanti diujikan dalam ujian akhir sekolah," katanya. Meski kelulusan siswa full menggunakan penilaian ujian akhir sekolah, Ramli mengatakan unas (ujian secara nasional) tetap diselenggarakan. Ketika unas sudah tidak lagi menjadi penentu kelulusan, Ramli berharap siswa mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Para guru hingga kepala sekolah, diharapkan juga tidak memutar otak untuk mencurangi unas. Dengan demikian fungsi unas untuk pemetaan kualitas pendidikan, benar-benar bisa objektif. Pemetaan itu terkait dengan kemampuan siswa, sekolah, pemda, hingga pemerintah pusat. "Setelah unas tidak lagi menentukan kelulusan, kita berharap pelaksanaannya kondusif," jelas dia. Ramli berharap tidak ada lagi praktik kecurangan dalam penyelenggaraan unas. Meski sudah ada kejelasan skema kelulusan siswa, Ramli belum bisa membeber urusan scoring-nya. Menurut Ramli, urusan scoring Unas 2015 kemungkinan akan ditetapkan bersama antara BSNP dengan Mendikbud Anies Baswedan. Sementara itu, terkait dengan perubahan nama dari unas menjadi evaluasi nasional (enas), Ramli mengatakan hampir pasti dibatalkan. Padahal perubahan dari unas menjadi enas itu, sudah masuk dalam pembahasan rapat-rapat internal BSNP. Dalam beberapa kesempatan, Ramli mendengar bahwa Mendikbud Anies Baswedan tetap ingin mempertahankan penamaan unas itu. Meski begitu, substansi unas sudah tidak sama dengan unas-unas sebelumnya. Di mana unas sebelumnya, berfungsi sebagai penentu kelulusan siswa. Kepala SMAN 76 Jakarta Retno Listyarti mendukung kebijakan Mendikbud Anies Baswedan menjadikan unas sebagai parameter pemetaan kualitas pendidikan. Sebab fungsi itu sesuai dengan UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). "Saya mengusulkan namanya bisa diganti menjadi ujian negara," tutur perempuan yang juga sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) itu. Retno menjabarkan dalam Pasal 58 UU Sisdiknas dinyatakan bahwa, penilaian peserta didik menjadi kewenangan pendidik (guru) dan satuan pendidikan (sekolah). Tugas pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, adalah meningkatkan kualitas guru dan sekolah. Dengan demikian kualitas siswa secara langsung juga ikut terkatrol.<br></p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-63235333524494282142015-01-03T03:24:00.001-08:002015-01-03T03:24:23.871-08:00MENGHADAPI UJIAN NASIONAL 2015<p>    Semua siswa kelas VI SD, kelas IX           SMP, dan kelas XII SMA harus siap-siap menghadapi ujian nasiaoanl karena ujian tersebut  tinggal 90 hari lagi. Waktu sembilan puluh hari identik dengan tiga bulan. Tentu saja waktu tersebut pendek  dan cepat sekali. Kita perlu membuat jadwal untuk persiapan tersebut. Guru harus merencanakan jadwal pemimbingan melalui PBM dan melalui  Bimbel. Tentu saja harus dilakukan secra intensif dan efektif.  Siswa harus mulai aktif lagi, baik secara mandiri mau seecara kelompok. Jika perlu mintalah bimbingan pada guru di luar jam pelajaran. Maksud minta bimbingan guru secara individu bisa dilakukan dengan cara bertanya di luar jam pelajaran jika mengalami kesulitan, baik mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Inggris,  Bahasa Indonesia, atau pelajaran yang lain. Intinya model bimbingan ini tidak harus  membayar.<br>
       Ujian nasional yang menurut surat kabar akan dinamakan evaluasi  nasional tetapi nama tersebut belum ada kepastian. Menurut guru besar UGM pergantian nama tersebut  tidak ada artinya jika model dan sistem evaluasi nasional tetap seperti sebelumnya. Sumber lain mengatakan Ujian Nasional  2015 tidak digunakan sebagai penentu kelulusan tetapi digunakan sebagai pemetaan. Hal itu jelas berbeda degan Permendikbud no 144 tahun 2014 tentang kriteria kelulusan. Pada permendikbud tersebut dijelaskan bahwa kelulusan siswa diambil dari nilai sekolah 50 % dan 50 % dari Ujian nasional.<br>
       Nilai sekolah yang akhirnya disebut NS diambil dari nilai semster 1, 2, 3, 4, dan 5 bagi SMP/MTs, dan semesster 1, 2, dan 3 bagi SMA/MA ditambah dengan nilai ujian sekolah, baik ujian praktik maupun ujian tulis. Bobot dari NS menurut permendikbud tersebut adalah 70 % dari nilai semester 1,2,3,4, dan 5 bagi SMP/MTs dan semester 1,2,3 bagi SMA/MA, sedangkan nilai ujian sekolah hanya 30 %.<br>
      Hasil ujian nasional digunaan pemetaan atau digunakan pelulusan harus disikapi dengan wajar, tidak berlebih-lebihan. Intinya semua harus siap (guru dan siswa). Orang yang siap pasti bisa menghadapi segala sesuatu degan hasil yang memuaskan. Selamat belajar, selamat membimbiig siswa degan penuh semangat, demgan sepenuh hati.....semoga Allah memberi berkah terhadap kita semua. <br>
       </p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh4.ggpht.com/-i3sx_wQSuKI/VKfRZC4kiEI/AAAAAAAAARI/RDQ2I7cfgmU/s1600/Screenshot_2012-11-25-07-08-53.png' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh4.ggpht.com/-i3sx_wQSuKI/VKfRZC4kiEI/AAAAAAAAARI/RDQ2I7cfgmU/s400/Screenshot_2012-11-25-07-08-53.png' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-13729086979965322312015-01-02T14:44:00.001-08:002015-01-02T14:44:06.696-08:00MERENUNG SEJENAK......HIDUP SESUDAH MATI<p>    Kita sebagai umat Islam harus yakin bahwa setelah mati kita akan hidup lagi, hidup yang abadi, hidup yang kekal untuk selama-lamanya. Karena demikian kita perlu merenung diri, bagaimana dan untuk apa hidup yang sekarang ini. Untuk kebaikan atau untuk kedustaan? Kalau hidup ini kita gunakan yang baik tentu saja dalam hidup setelah mati nanti,  kita akan mendapat kebaikan, kita akan mendapat pahala yang besarannya sama dengan apa yang kita perbuat sebelum mati.<br>
      Berdasarkan beberapa hadist dan beberapa buku agama Islam menyatakan bahwa hidup setelah mati terbagi menjadi lima periode, yaitu: (1) Periode menunggu, yaitu masa sesudah meninggal dunia sampai dengan hari kiamat besar. Mssa ini sering dinamai ALAM BARZAKH atau ALAM KUBUR. Masa menanti  tersebut  mulai dari mati sampai semua makhluk akan dihancurkan dalam kiamat besar tersebut (2)  Periode peralihan,  yaitu dimulainya pergantian  kehidupan dunia dengan akhirat. Semua yang ada ini akan mati total Masa peraliahan ini yang sering dengan dinamakan KIAMAT BESAR. Dalam kiamat besar ini  bumi bergoncang sehebat-hebatnya, gunung-gunung berloncatan seperti belalang yang dikejar manusia,  berlemparan seperti kapas yang beterbangan, Matahari, bulan, bintang beredar dengan  tidak beraturan sehingga bertabrakan dan hancur lebur berantakan.  Semua makhluk hidup langsung mati serentak. Kejadian ini menjadikan sunyi sepi selama 40 tahun, tak ada bunyi, tak ada suara, tak ada yang bergerak, dan angin pun tak berhembus. (3)  Periode kebangkitan,  yaitu keadaan di mana  semua manusia, malaikat, jin, dan iblis yang sudah mati itu dihidupkan kembali. Seluruh manusia mulai Nabi Adam sampai kiamat besar hidup kembali dan Allahlah yang mengetahuinya. Mereka berdiri di tempatnya masing-masing-masing secara utuh, jasad dan rohnya. Periode ini dinamai KEBANGKITAN TOTAL, MAHSYAR atau HARI KEGEMBIRAAN BESAR. Kira-kira 40 tahun pula lamnya. Di sini mereka menunggu untuk diadili. Bagi mereka yang sering berbuat kejahatan menjadi panik, letih, lesu, lapar dan panas. Sedangkan mereka yang mendapat perlindungan daari Allah karena perbuatan baiknya tidak akan merasakan  panas, lesu dan letih tersebut. (4) Perriode perhisaban, yakni  keadaan di mana  setiap manusia dan jin akan dihisab, akan diperhitungkan semua perbuatan, perkataan, dan tingkah lakunya selama hidup di dunia ini, akan diminta pertanggungjawabannya, dari masalah yang sekecil-kecilnya sampai masalah yang sebesar-besarnya. Pengadilan akhirat ini hampir sama dengan pengadilan di dunia. Dalam pengadilan ini Allah SWT sendiri bertindak  sebagai hakim,  manusia dan jin menjadi terdakwa,  seluruh malaikan menjadi jaksa, dan para nabi dan rosul sebagai pembela. Perhisaban itu dimulai dari soal tanya jawab, lalu membaca buku catatan harian, kemudian melihat foto-foto, mendengarkan rekaman, lalu  timbangan raksasa yang  menimbang kebajikan dan kejahatan dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya. (5) Periode pembalasan, yakni keadaan di mana  setiap orang setelah dihisab atau diadili, akan mendapat  pembalasan dari apa yang mereka perbuat selama hidupnya di dunia. Perbuatan yang baik akan dibalas Allah dengan kebaikan. Perbuatan jelek akan dibalas Allah degan kejahatanpula. Allah maha adil, Allah maha bijaksana. DI sinilah ada dua kelompok, yakni  orang yang masuk surga, dan orang yang masuk neraka.  </p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh5.ggpht.com/-JPpECMLTt6o/VKcfNPgVJwI/AAAAAAAAAQ4/V4COegQt-KU/s1600/Screenshot_2013-04-20-17-43-21-1.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh5.ggpht.com/-JPpECMLTt6o/VKcfNPgVJwI/AAAAAAAAAQ4/V4COegQt-KU/s400/Screenshot_2013-04-20-17-43-21-1.jpg' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-60548080996337329262015-01-01T17:25:00.001-08:002015-01-01T17:32:36.551-08:00UNAS SMA-SMK 13 APRIL 2015<p> Pemerintah menetapkan ujian nasional (unas) 2015 jenjang SMA/SMK mulai 13 April. Siswa, guru, hingga orang tua diminta mulai mempersiapkan diri. Untuk jenjang SMA, mata pelajaran (unas) yang di-unas-kan tetap enam mapel di masing-masing jurusan. Unas tetap seperti tahun lalu, berlangsung selama tiga hari (sampai 15 April). Sementara untuk jenjang SMP sederajat, unas rencananya diselenggarakan 27-30 April. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam menjelaskan, jadwal pelaksanaan unas itu sudah tertuang dalam prosedur operasional standar (POS) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). "POS itu memang sampai saat ini belum resmi dikeluarkan. Karena ada revisi-revisi," kata Nizam di Jakarta kemarin. <br>
Meskipun ada sejumlah revisi, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu memprediksi revisi tidak akan menyentuh tanggal pelaksanaan unas. Terkait dengan gonjang-ganjing Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum 2006, Nizam menjelaskan, masyarakat tidak perlu risau. Sebab semua siswa SD, SMP, SMA, dan SMK peserta unas, tidak ada satupun yang menjadi sasaran implementasi K-13. Sehingga muatan materi ujiannya, masih sama dengan unas 2014 atau periode sebelumnya. Selain urusan tanggal penyelenggaraan unas, Nizam juga menjelaskan ada skema baru tender logistik ujian. Lelang logistik unas yang rencananya mulai 15 Januari ini dilaksanakan di tingkat provinsi. <br>
Tim panitia pengadaan bahan logistik unas juga sudah dibentuk. Isinya adalah perwakilan dari provinsi-provinsi. "Jadi Provinsi dapat melakukan pelelangan bahan unas secara sendiri-sendiri. Atau juga gabungan dari beberapa provinsi," katanya. Kemudian perusahaan percetakan yang berminat ikut lelang, boleh melamar di lebih dari satu provinsi. Asalkan disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Meskipun lelang dilaksanakan di tingkat provinsi, pengumuman pendaftaran lelang dibuka secara serentak. Nizam menyebutkan, masa lelang ini diperkirakan berjalan selama satu bulan. Kemudian proses percetakan naskah unas berjalan satu setengah bulan. Lalu pengiriman naskah hingga ke sekolah, ditargetkan berlangsung selama dua pekan. Nizam menjelaskan, pelelangan yang ditempatkan di provinsi itu adalah permintaan dari panitia tingkat provinsi sendiri. Kemendikbud intinya berharap proses lelang berlangsung transparan dan anggaran yang dipakai efisien. Sementara untuk urusan kriteria kelulusan dan nama resmi unas 2015, Nizam mengatakan harus menunggu peraturan resmi dari Mendikbud Anies Baswedan. Rencananya peraturan Mendikbud terkait pelaksanaan uans 2015 keluar Januari ini juga. Sebagaimana diberitakan Anies menegaskan, Unas 2015 berbeda dengan unas-unas sebelumnya. Diantaranya adalah, unas 2015 hanya dipakai untuk pemetaan. Yakni pemetaan kompetensi siswa, sekolah, hingga pemerintah daerah. Dengan demikian, dominiasi peran unas sebagai penentu kelulusan siswa rencananya mulai dikurangi. Terkait persiapan siswa, Anies mengatakan para siswa sudah mulai mempersiapkan diri jelang unas. Dia mencontohkan pada anak keduanya, Mikail Azizi Baswedan yang kini duduk di bangku kelas III SMA Labschool Kebayoran. "Anak saya sekarang mulai di-drill mengerjakan soal-soal ujian. Kasihan juga," kata Anies. Dia berharap siswa di seluruh Indonesia tidak berlebihan menghadapi unas. (wan/kim) </p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh6.ggpht.com/-Nd7_g-pP9Is/VKXzb5Hd-2I/AAAAAAAAAQo/i6hV2WnsGwk/s1600/1355514391.png' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh6.ggpht.com/-Nd7_g-pP9Is/VKXzb5Hd-2I/AAAAAAAAAQo/i6hV2WnsGwk/s400/1355514391.png' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-55704591242209675182014-12-28T17:20:00.001-08:002014-12-28T17:36:37.806-08:00KEBERSAMAAN ADALAH KUNCI KEBERHASILAN SEBUAH LEMBAGA/ORGANISASI<p>Jakarta, 29 Desember 2014, 08.19 WIB. <br>
           Banyak tantangan yang harus dihadapi oeh sebuah lembaga baik negeri maupun swasta. Pada era revormasi semua serba transparan yang harus dipublikasikan pada semua masyarakat. Dulu banyak yang ditutup-tutupi sekarang harus bebas diakses oleh siapapun. Misalnya, penggunaan dana komite, dana bos yang ada di RKKS harus dionline-kan, bahkan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah harus secara online. Yang paling GRESSSS nilai untuk penetapan pelullusan ENAS  tahun 2015 wajib secara online, baik nilai semester 1,2,3,4 dan 5 mapun nilai hasil ujian nanti.<br>
        Dengan adanya seperti itu, sekolah harus mampu melaksanakan semua kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan sendirian tetapi harus bekerja sama. Untuk menuju kerja sama diperlukan kepemimpinan yang mampu mengajak semua pihak saling menyadari, saling menghargai karena dengan saling menyadari dan menghargai kita sadar bahwa hidup di dunia ini serba keterbatasan dan tidak akan bisa hidup sendiri.<br>
         Sekolah negeri merupakan lembaga pemerintah. Lembaga yang selalu dituntut masyarakat. Bahkan sekarang ini ada fenomena  yang unik di dunia pendidikan, yakni menjamurnya wartawan sekolah. Istilah ini bukan wartawan yang berasal dari sekolah untuk majalah sekolah tetapi wartawan yang selalu masuk ke sekolah dan anehnya teman-teman guru menyebutnya wartawan bodrek kareana wartawan tersebut seperti bodrek, tiba-tiba muncul menjadi wartawan tanpa ada kompetensi yang memadahi di bidang kewartawanan. Semua yang menjadi wartawan  walaupun tanpa kompetensi sepertinya  dilegalkan. Apapun namanya, kalau kita bisa kerja sama dengan baik dengan sekolah pastilah sekolah tetap mendukung.</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh3.ggpht.com/-krWTlWyiUAM/VKCwIvlI9nI/AAAAAAAAAQE/IpCz5OOLAMk/s1600/IMG_0589.JPG' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh3.ggpht.com/-krWTlWyiUAM/VKCwIvlI9nI/AAAAAAAAAQE/IpCz5OOLAMk/s400/IMG_0589.JPG' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0Rabbani Bintaro, Tangerang, JL. Bintaro Utama 5, Blok EA-15, No. 10, Sektor 5-6.266883 106.73299tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-67970374193590983072014-12-28T16:30:00.001-08:002014-12-28T16:30:26.528-08:00PENYUSUNAN KURIKULUM HARUS MULTIDISIPLIN<p>Senin, 29 Desember 2014. Penyusunan kurikulum seharusnya melibatkan multidisiplin ilmu. Dengan begitu, akan lahir formula paling tepat bagi peserta didik. Psikiater anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Ika Widyawati SpKJ (K) mengatakan, formula pendidikan yang diterapkan pada peserta didik tidak bisa hanya disusun oleh satu bidang. "Pendidikan anak itu juga melibatkan banyak bidang seperti kejiwaan, psikologi, kesehatan dan lain-lain," tutur Ika. Menurut Ika, penyusunan kurikulum yang melibatkan multidisiplin ilmu terjadi terakhir kali pada 1994. Saat itu, dia bersama beberapa pakar di berbagai bidang ilmu dikarantina untuk merumuskan kurikulum yang paling tepat. Meskipun sempat kecewa karena masukannya bersama beberapa pakar lain tidak diakomodasi dalam kurikulum baru yang disusun, Ika mengatakan, seharusnya penyusunan kurikulum tetap melibatkan pihak lain di luar bidang pendidikan. "Misalnya dokter mata yang bisa memberikan masukan bagaimana seharusnya tulisan dalam buku pelajaran. Mata anak itu belum bisa untuk membaca tulisan yang terlalu kecil," tuturnya. Karena itu, buku pelajaran anak seharusnya menggunakan tulisan yang relatif lebih besar. Namun, yang terjadi saat ini, buku-buku pelajaran anak sejak dari mula sudah berukuran kecil sehingga anak menjadi enggan membaca. "Kemudian yang disalahkan adalah anaknya karena disebut malas membaca. Padahal, ukuran hurufnya terlalu kecil sehingga mereka kesulitan untuk membaca," ucapnya. (rfa) KIRIM KOMENTAR Login untuk komentar BERITA TERKAIT Orangtua Setuju Kurikulum 2013 karena Murid Enjoy Kembalikan Matpel TIK & KKPI ke Struktur Kurikulum Pendidikan Karakter Perlu Keteladanan Tindak Korupsi Guru Inspiratif Mengatasi Kurikulum Kurikulum 2013 Ibarat Smartphone Canggih FOTO LAINNYA VIDEO LAINNYA BACK TO TOP Available On HEADLINESBERITA PILIHANHOMECELEBRITYNEWSBOLAECONOMYSPORTSLIFESTYLETECHNOFOTOVIDEOABOUT US ©2007-2014 Okezone.com, All Rights Reserved / rendering in 0.0516 seconds [189] x 2014 Highlights - Klik Disini </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-51323656682087792042014-11-19T00:24:00.001-08:002014-11-19T00:24:18.684-08:00UAS MULAI TANGGAL 1 DESEMBER 2014<p> Dengan dimulainya UAS SMP Negeri se kabupaten Lamongan tanggal 1 Desember 2014, kami sebagai guru harus lari kencang karena materi pelajaran masih 15 % belum tersampaikan. Kami berusaha mecapai target baik habisnya materi maupun daya serap siswa. Ulangan akhir semester seperti ini baru terjadi tahun ini. Biasaya dilaksanakan minggu kedua.<br>
Kami sebagi guru sangat setuju dengan dimulainya UAS tanggal satu, tetapi mohon disampaikan pada awal tahun pelajaran sehingga analisis waktu dalam program semester lebih sempurna. Mengapa sampai terjadi seperti ini? jawaban kami, mungkin karena K.13 membutuhkan penilaian yang lebih banyak, lebih ruwet, dan 9 diterapkan di semua sekolah langsung kelas 7 dan kelas 8. Apalagi ada permendikbud nomor 104 tentang penilaian bagi pendidik, ternyata pengolahan nilai, rapor berbeda dengan sebelumnya. pasti menjadi pusing....bagi beberapa guru yang sulit untuk berubah.<br>
Nilai rapor dengan rerata untuk pengetahuan, modus untuk sikap, dan optimum untuk keterampilan lebih meringankan guru karena nilai sikap dan keterampilan tidak harus dirata-rata.<br>
Teman-teman selamat bekerja. </p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-33289956505727085032014-11-09T19:36:00.001-08:002014-11-09T19:36:33.855-08:00PENILAIAN KURIKULUM 2013<p>Berdasarkan Permendikbud nomor 104 tahun 2014 pengolahan nilai kurikulum 2013 dikelompokkan menjadi tiga yakni:<br>
1. Penilaian sikap. penilaian ini berdasarkan <br>
modus atau kcenderungan<br>
2. Penilaian pengetahuan, penilaian ini <br>
berdasarkan rerata<br>
3. Penilaian keerampilan, penilaian ini <br>
berdasarkan pana nilai optimum<br>
contoh peberian nilai sikap pada anak berdasarkan nilai berapa yang sering muncul pada mata pelajaran tersebut. Misalnya, Bahasa Indonesia, nilai sikap; 3,3,3,4,4,3,3,2,2 MAKA nilai anak tersebut 3 akni BAIK karena nilai yang banyak muncul pada daftar nilai tersebut adalah 3 (BAIK).<br>
NILAI KETERAMPILAN, Misalnya: 2,2,2,1,3,3, 4. Maka nila aak tersebut adalah 4 yakni A. Dapat nilai tersebut karena nilai keteampilan siswa tersebut paling tinggi adalah 4<br>
Adapun penilaian pengetahuan proses penghitungannya dirata-rata antara UH, UTS, UAS, nilai tugas<br>
Catatan;<br>
Khusus SD/MI kenaikan kelasnya secara OTOMATIS sedangkan SMP/SMA/SMK berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh sekolah. Siswa SMP bisa naik kelas jika minimal nilai di bawah KKM tiga mata pelajaran untuk nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kehadiran siswa slain izin dan sakit maksimal 10 % dari hari efektiftiap mata pelajaran.</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-69690800150402305202014-11-06T02:39:00.001-08:002014-11-06T02:39:01.628-08:00MENGHADAP ALLAH DENGAN HATI BERSIH<p> Alkisah, ada sebuah kejdian  yang dialami oleh  para sahabat  pada sebuah majelis bersama Rosulullah S.A.W. Anas bercerita, "Pada suatu hari kami duduk bersama Rosulullah S.A.w. Kemudian beliau  bersabda, Sebentar lagi akan muncul di hadapanmu seorang laki-laki penghuni surga." Tiba-tiba muncullah laki-laki  Anshar yang janggutnya basah dengan  air wudhunya Dia mengikat kedua sandalnya  pada tangan sebelah kiri.<br>
       "Esok harinya, Rosulullah S.a.W, berkata begitu juga, "Akan dtang seorang lelaki penghuni surga.<br>
". Dan muncullah laki-laki yang sama. Begitulah nabi mengulang sampai tiga kali. kETIKA MAJELIS ROSULULLAH SELESAI, ABDULLAH BIN AMRR BIN ASH RA, DENGAN penuh penasaran  menemuilelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga itu, kemudian berkata kepadanya, "Saya baru saja bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepadanya untuk tidak akan menemuinya selama tiga hari saja Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu?"<br>
Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah Abdullah di rumah itu selama tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa yang dilakukan oleh oang itu yang disebut oleh Rosulullah sebagai penghuni surga. Tetapi, selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnyaaa.<br>
Abdullah berkata, "Setelah lewat tiga hari, aku tidak melihat amalannyasampai aku hampir meremehkan amalannya, lalu aku pun berkata kepadanya, "Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, an tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rosulullah S.A.W. mengatakan tentang dirimu bahwa kamu lelaki sebagai penghuni surga dan diucapkan sampai tiga kali Aku penasaran denganmu. Padahal kamu juga bisa-biasa saja.<br>
Lalu orang itu berkata," yang aku amalkan tidak lebih daripaa yang engkau saksikan. Hanya saja AKU TIDAK PERNAH MENYIMPAN PADA DIRIKU NIAT YANG BURUK TERHADAP KAUM MUSLIM, DAN AKU TIDAK PERNAH MENYIMPAN RASA DENGKI KEPADA MEREKA ATAS KEBAIKAN YANG DIBERIKAN ALLAHKEPADA MEREKA.<br>
</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-28437866404170639722014-11-03T21:31:00.001-08:002014-11-03T21:31:48.627-08:00KEDISIPLINAN GURU BERKAITAN DENGAN KERAKTERNYA<p> Sudah tidak dipungkiri lagi, kedisiplinan guru, kinerja guru sangat berkaitan dengan karakter guru tersebut. Karakter guru terbentuk dari budaya lingkungan sekolah di mana guru tersebut dibentuk. Ada guru yang terbentuk di dua sekolah yang keduanya beriklim kurang baik. Setelah guru tersebut pindah di sekolah baru, ternyata guru tersebut masih membawa karakter dari sekolah lama Dia sering terlambat, tidak pernah membuat perangkat.<br>
Suatu saat guru tersebut "ngobrol" dengan guru asli sekolah tersebut dan membicarakan tentang kedisiplinan, kebiasaan yang dilakukan oleh guru-guru sekolah tersebut. Akhirnya guru yang baru pindah itu terbuka pikirannya. Akhirnya mengikuti guru-guru sekolah itu. Nah, pengubah karakter guru itu tidak karena kepala sekolahnya tetapi karena lingkungan, teman-temnnya. Alhamdulillah gru itu menjadi guru teladan</p>
SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2704389098251937177.post-23443543591464946362014-11-03T02:47:00.001-08:002014-11-03T02:47:57.544-08:00PERSIAPAN PKS<p>Panitia PKS SMP Negeri 3 Ngimbang mulai tanggal 3 November 2014 mulai mempersiapkan diri. Mereka mulai menghitung input, proses dan output. Penghitungan  proses dengan data fisik yang sudah ada mulai bidang sosial, manajerial, kewirausahaan, supervisi srta bidang lainnya. Semua data fisik tersebut sudah ada tinggal mengumpulkan atau mengelompokkan. Sayangnya instrumen PKS tersebut ada data-data yang diulang-ulang sehingga harus difoto copy atau diprintout lagi.<br>
          Hari pertama  Bapak Budi Mas Utomo telah menyelesaaikan input dan output, sedangkan Pak Kusnan menyelesaikan data fisik untk nilai proses. Karena kedua titik tersebut berjalan bersama-sama maka pada tanggal 3 November 2014 telah selesai penghitungannya sehingga sudah bisa diketahui hasil akhirnya. Ternyata hasilnya naik sedikit. Maklumlah sekolah di desa  sehingga outputnya, prosesnya bisa naik sudah alhamdulillah.<br>
           Selasa tanggal 4 November 2014 tinggal gladi bersih bukti fisik tersebut dan mencari bagian-bagian yang dimungkinkan masih belum ketemu bukti fisiknya. Jika sdah selesai. Insya Allah tanggal 5 November 2014 pelaksanaan PKS DI SMP NEGERI 3 NGIMBANG  dengan Tim Penilai (1) Drs. H. Ali Mujiono, M.Pd, (2) Drs. H. manan, M.Pd, (3) Drs. Edy  M.Pd. Mudah-mudahan pelaksanaannya tertib dan lancar.</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh6.ggpht.com/-R05Z0RsRExU/VFddUuKImVI/AAAAAAAAAP0/JjlT7O5lNig/s1600/halalbihalal%2525201.JPG' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh6.ggpht.com/-R05Z0RsRExU/VFddUuKImVI/AAAAAAAAAP0/JjlT7O5lNig/s400/halalbihalal%2525201.JPG' /> </a> </div>SMP NEGERI 3 NGIMBANGhttp://www.blogger.com/profile/00618934934999811655noreply@blogger.com0